* Tema/Topik : Perilaku Agresif Polisi
* Judul : Perilaku Agresif Pada Polisi Lalu Lintas Terminal Blok-M Jakarta
* Pengarang : Satria Adjie Pribadi
Dessy Fitrianti
Nabilla Irfani
Quroyzhin Kartika Rini
Anita Zulkaida
* Tahun : 2007
* Latar Belakang dan Masalah :
Salah satu terminal yang padat dan sering digunakan oleh masyarakat Jakarta adalah terminal Blok-M. Terminal Blok-M memiliki tempat yang strategis di Jakarta Selatan.Terminal Blok-M dikelilingi pusat perbelanjaan dan perkantoran. Karena tempatnya sangatlah strategis hingga membuat terminal sangat padat dan menimbulkan ketidak lancaran,hingga menimbulkan ketidaktertibanl lalulintas dan kebisingan. Oleh sebab itu pengelola Blok-M bekerja sama dengan Dinas Lalu Lintas dan Polisi Lalu Lintas setempat. Polisi Lalu Lintas merupakan aparat yang bertugas memberi pelayanan kepada masyarakat untuk menciptakan keamanan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas. Namun dengan segala kondisi yang ada diterminal Blok-M, seperti kepadatan, keruwetan, dan kebisingan sangat mungkin menyebabkan Polisi Lalu Lintas menjadi mudah marah, kesal, frustasi terhadap ketidaktertiban dan ketidaklancaran yang terjadi dimana hal ini merupakan sebab timbulnya perilaku agresif.
* Tujuan Penelitian
- Untuk menjelaskan tentang bentuk-bentuk, factor-faktor penyebab serta dampak perilaku agresif Polisi Lalu Lintas terminal Blok_M terhadap masyarakat pengguna terminal blok-M.
* Metodologi :
1. Data : Study kasus
2. Tahapan Penelitian : Pengambilan data melalui wawancara dengan subjek dan observasi.
3. Metode Penelitian : Pendekatan Kualitatif
* Hasil dan Kesimpulan
Dari data yang telah diperoleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa bentuk agresivitas Polisi Lalu Lintas terminal Blok-M berupa fisik meliputi memukul, menendang body bus, verbal meliputi memaki berteriak kepada supir, nonverbal meliputi memasang wajah tak bersahabat, meniup peluit dengan keras kearah supir, berkacak pinggang dan menghardik. Selain itu, dapat diketahui pula faktor-faktor yang memicu perilaku agresi polisi Lalu Lintas terminal Blok-M, antara lain faktor kemacetan dan kepadatan, ketidaktertiban supir angkutan dalam berlalulintas, maupun kualitas udara. Kemudian dampak dari perilaku agregasif Polisi Lalu Lintas terhadap ketertiban supir angkutan adalah kelancaran dan ketertiban lalulintas disekitar wilayah terminal Blok_M, namun hanya pada saat Polisi Lalu Lintas Terminal Blok-M bertugas. Disamping itu, perilaku agregasi Polisi Lalu Lintas terminal Blok-M berdampak pada timbulnya pandangan negative dan prasangka terhadap polisi Lalu Lintas Polisi Blok-M.
* Saran
Diharapkan Polisi dan Aparat Lalu Lintas di wilayah terminal Blok-M dapat mencari solusi lain dalam menjaga ketertiban dan kelancaran lalulintas Terminal Blok-M tanpa harus melakukan perilaku agresif terhadap supir angkutan dan para pengguna terminal Blok-M.
* Usulan lanjutan
Sebenarnya yang berperilaku agresif tidak hanya Polisi saja tetapi Dinas Lalu Lintas. Jadi Untuk kedepannya dari Dinas Lalu Lintas juga perlu ditinjau.
* Judul : Perilaku Agresif Pada Polisi Lalu Lintas Terminal Blok-M Jakarta
* Pengarang : Satria Adjie Pribadi
Dessy Fitrianti
Nabilla Irfani
Quroyzhin Kartika Rini
Anita Zulkaida
* Tahun : 2007
* Latar Belakang dan Masalah :
Salah satu terminal yang padat dan sering digunakan oleh masyarakat Jakarta adalah terminal Blok-M. Terminal Blok-M memiliki tempat yang strategis di Jakarta Selatan.Terminal Blok-M dikelilingi pusat perbelanjaan dan perkantoran. Karena tempatnya sangatlah strategis hingga membuat terminal sangat padat dan menimbulkan ketidak lancaran,hingga menimbulkan ketidaktertibanl lalulintas dan kebisingan. Oleh sebab itu pengelola Blok-M bekerja sama dengan Dinas Lalu Lintas dan Polisi Lalu Lintas setempat. Polisi Lalu Lintas merupakan aparat yang bertugas memberi pelayanan kepada masyarakat untuk menciptakan keamanan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas. Namun dengan segala kondisi yang ada diterminal Blok-M, seperti kepadatan, keruwetan, dan kebisingan sangat mungkin menyebabkan Polisi Lalu Lintas menjadi mudah marah, kesal, frustasi terhadap ketidaktertiban dan ketidaklancaran yang terjadi dimana hal ini merupakan sebab timbulnya perilaku agresif.
* Tujuan Penelitian
- Untuk menjelaskan tentang bentuk-bentuk, factor-faktor penyebab serta dampak perilaku agresif Polisi Lalu Lintas terminal Blok_M terhadap masyarakat pengguna terminal blok-M.
* Metodologi :
1. Data : Study kasus
2. Tahapan Penelitian : Pengambilan data melalui wawancara dengan subjek dan observasi.
3. Metode Penelitian : Pendekatan Kualitatif
* Hasil dan Kesimpulan
Dari data yang telah diperoleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa bentuk agresivitas Polisi Lalu Lintas terminal Blok-M berupa fisik meliputi memukul, menendang body bus, verbal meliputi memaki berteriak kepada supir, nonverbal meliputi memasang wajah tak bersahabat, meniup peluit dengan keras kearah supir, berkacak pinggang dan menghardik. Selain itu, dapat diketahui pula faktor-faktor yang memicu perilaku agresi polisi Lalu Lintas terminal Blok-M, antara lain faktor kemacetan dan kepadatan, ketidaktertiban supir angkutan dalam berlalulintas, maupun kualitas udara. Kemudian dampak dari perilaku agregasif Polisi Lalu Lintas terhadap ketertiban supir angkutan adalah kelancaran dan ketertiban lalulintas disekitar wilayah terminal Blok_M, namun hanya pada saat Polisi Lalu Lintas Terminal Blok-M bertugas. Disamping itu, perilaku agregasi Polisi Lalu Lintas terminal Blok-M berdampak pada timbulnya pandangan negative dan prasangka terhadap polisi Lalu Lintas Polisi Blok-M.
* Saran
Diharapkan Polisi dan Aparat Lalu Lintas di wilayah terminal Blok-M dapat mencari solusi lain dalam menjaga ketertiban dan kelancaran lalulintas Terminal Blok-M tanpa harus melakukan perilaku agresif terhadap supir angkutan dan para pengguna terminal Blok-M.
* Usulan lanjutan
Sebenarnya yang berperilaku agresif tidak hanya Polisi saja tetapi Dinas Lalu Lintas. Jadi Untuk kedepannya dari Dinas Lalu Lintas juga perlu ditinjau.
0 komentar:
Posting Komentar