Tema
Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)
Judul
KAJIAN EFEKTIVITAS MODEL PENUMBUHAN KLASTER BISNIS PENJUALAN UKM BERBASIS AGRIBISNIS
Pengarang
Sri Lestari HS
Tahun
2008
LATAR BELAKANG
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah memberikan kontribusi yang penting dan besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat Indonesia. Karena itu, pemberdayaan dan pengembangan yang berkelanjutan perlu dilakukan terhadap nya agar UKM tidak hanya tumbuh dalam jumlah tetapi juga berkembang dalam kualitas dan daya saing produknya. Berbeda dengan Jaringan Bisnis yang merupakan sistem tertutup yang ditujukan untuk mengembangkan proyek bersama, Klaster bisnis merupakan suatu sistem terbuka yang melibatkan lebih banyak pelaku dan merupakan kelompok perusahaan yang saling terhubung dan berdekatan secara geografis dengan institusiinstitusi terkait dalam suatu bidang tertentu.
RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Apakah model penumbuhan klaster agribisnis selama ini efektif?
Faktor apa saja yang paling dominan dalam klaster ini?
TUJUAN PENELITIAN
1. Mengkaji efektifitas penumbuhan klaster bisnis UKM pada sentra-sentra UKM Kementerian Koperasi dan UKM yang bergerak di sector agribisnis
2. Menetapkan faktor dominan yang mempengaruhi penumbuhan klaster bisnis UKM berbasis agribisnis
METODOLOGI PENELITIAN
1. Kajian menggunakan methode survey dalam kerangka Karakteristik Klaster, indikator Efektivitas Bantuan Pemerintah, komponen penyusun Sub-Sektor Agribisnis dalam menyusun instrumen kajian, serta variabel-variabel pengukuran indikator pertumbuhan klaster dan UKM lainnya. Klaster yang dijadikan sampel dipilih dengan cara purposive.
2. Pengolahan dan analisis data sebagian besar menggunakan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran yang lebih baik dan berguna mengenai indikator yang diamati. Dan sebagian diteruskan dengan metode inferensial seperti Analisis Efektivitas Program, Analisis Diskriminan dan Faktor, dan Chi-square untuk mencari faktor-faktor dominan yang berperan dalam penumbuhan klaster dan hubungan-hubungan antar faktor yang diamati, serta Analisis Project Cycle Management (PCM), dalam pelaksanaan FGD di daerah kajian.
HASIL DAN KESIMPULAN
1. Hasil pengamatan menunjukkan program sentra UKM yang dilaksanakan sejak tahun 2001 tidak efektif dalam menumbuhkan klaster bisnis UKM dibidang agribisnis. Hasil ini diperoleh setelah memperhatikan hanya 9% sentra yang berhasil memiliki ciri klaster secara lengkap.
2. Analisis diskriminan yang dilakukan menunjukkan sentra-sentra yang berhasil menumbuhkan ciri-ciri klaster, menonjol dalam KEBERADAAN KELOMPOK melakukan KOMBINASI SUMBERDAYA DAN KOMPETENSI untuk kepentingan produk sentra, membuat dan berinteraksi dalam INSTITUSI BERSAMA yang dibuat untuk menunjang produksi atau pemasaran produk sentra, biasanya mencapai TAHAPAN PERKEMBANGAN SENTRA yang berkembang dan dewasa, serta mulai melakukan SPESIALISASI dalam menghasilkan produk sentra.
SARAN
Memperbaiki komitmen terhadap visi pengembangan ekonomi nasional jangka panjang melalui pendekatan sentra/klaster dan meletakkan Koperasi dalam posisi yang jelas.
Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)
Judul
KAJIAN EFEKTIVITAS MODEL PENUMBUHAN KLASTER BISNIS PENJUALAN UKM BERBASIS AGRIBISNIS
Pengarang
Sri Lestari HS
Tahun
2008
LATAR BELAKANG
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah memberikan kontribusi yang penting dan besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat Indonesia. Karena itu, pemberdayaan dan pengembangan yang berkelanjutan perlu dilakukan terhadap nya agar UKM tidak hanya tumbuh dalam jumlah tetapi juga berkembang dalam kualitas dan daya saing produknya. Berbeda dengan Jaringan Bisnis yang merupakan sistem tertutup yang ditujukan untuk mengembangkan proyek bersama, Klaster bisnis merupakan suatu sistem terbuka yang melibatkan lebih banyak pelaku dan merupakan kelompok perusahaan yang saling terhubung dan berdekatan secara geografis dengan institusiinstitusi terkait dalam suatu bidang tertentu.
RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Apakah model penumbuhan klaster agribisnis selama ini efektif?
Faktor apa saja yang paling dominan dalam klaster ini?
TUJUAN PENELITIAN
1. Mengkaji efektifitas penumbuhan klaster bisnis UKM pada sentra-sentra UKM Kementerian Koperasi dan UKM yang bergerak di sector agribisnis
2. Menetapkan faktor dominan yang mempengaruhi penumbuhan klaster bisnis UKM berbasis agribisnis
METODOLOGI PENELITIAN
1. Kajian menggunakan methode survey dalam kerangka Karakteristik Klaster, indikator Efektivitas Bantuan Pemerintah, komponen penyusun Sub-Sektor Agribisnis dalam menyusun instrumen kajian, serta variabel-variabel pengukuran indikator pertumbuhan klaster dan UKM lainnya. Klaster yang dijadikan sampel dipilih dengan cara purposive.
2. Pengolahan dan analisis data sebagian besar menggunakan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran yang lebih baik dan berguna mengenai indikator yang diamati. Dan sebagian diteruskan dengan metode inferensial seperti Analisis Efektivitas Program, Analisis Diskriminan dan Faktor, dan Chi-square untuk mencari faktor-faktor dominan yang berperan dalam penumbuhan klaster dan hubungan-hubungan antar faktor yang diamati, serta Analisis Project Cycle Management (PCM), dalam pelaksanaan FGD di daerah kajian.
HASIL DAN KESIMPULAN
1. Hasil pengamatan menunjukkan program sentra UKM yang dilaksanakan sejak tahun 2001 tidak efektif dalam menumbuhkan klaster bisnis UKM dibidang agribisnis. Hasil ini diperoleh setelah memperhatikan hanya 9% sentra yang berhasil memiliki ciri klaster secara lengkap.
2. Analisis diskriminan yang dilakukan menunjukkan sentra-sentra yang berhasil menumbuhkan ciri-ciri klaster, menonjol dalam KEBERADAAN KELOMPOK melakukan KOMBINASI SUMBERDAYA DAN KOMPETENSI untuk kepentingan produk sentra, membuat dan berinteraksi dalam INSTITUSI BERSAMA yang dibuat untuk menunjang produksi atau pemasaran produk sentra, biasanya mencapai TAHAPAN PERKEMBANGAN SENTRA yang berkembang dan dewasa, serta mulai melakukan SPESIALISASI dalam menghasilkan produk sentra.
SARAN
Memperbaiki komitmen terhadap visi pengembangan ekonomi nasional jangka panjang melalui pendekatan sentra/klaster dan meletakkan Koperasi dalam posisi yang jelas.
0 komentar:
Posting Komentar