THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 10 Oktober 2010

JURNAL

1. PENDAHULUAN

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya.
Dari ketiga jurnal yang telah saya review, prospek bisnis mereka sangatlah bagus karena banyak peminatnya walau masih peminat lokal belum sampai ke taham ekspor. Apabila Pemerintah memberi dorongan untuk lebih maju lagi, saya yakin UKM ini akan bisa berkembang maju dengan pesat meski memerlukan ketekunan dan perhatian yang lebih. Usaha bisnis mulai dari kecil-kecilan ini juustru telah menciptakan tenaga kerja dari warga sekitar. Dan ini sangat membantu mengurangi kemiskinan di Indonesia. Dan strategi-strategi yang pas akan membantu kemajuan bisnis ini.

2. HIPOTESIS DAN ANALISA

2.1 Identifikasi Masalah

Sebenarnya UKM sangatlah bagus bila dikembangkan, hanya saja peran serta dan dukungan dari Pemerintah kurang. Usaha ini bila lebih maju lagi bila dapat asupan dana/pinjaman dana yang memadai. Bila dikembangkan lagi bisa menjadi Pabrik besar dengan struktur organisasi yang terencana dan terpimpin. Karena UKM biasanya hanya dikelola sendiri oleh pendirinya dan kurang memperhatikan kalo sebenernya usahanya bisa lebih maju lagi.

2.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam jurnal ini adalah mengembangkan usaha kecil dan menengah menjadi lebih terorganisasi supaya sedikit demi sedimkit bisa berkembang menjadi sebuah usaha yang besar.

2.3 Batasan Masalah
Usaha kecil dan menengah kripik Belut Bu Wiji dan Usaha Kerupuk Kelurahan Karadenan.

2.4 Analisa

Usaha Kecil Menengah (UKM) kripik Belut Bu Wiji dan Usaha Kerupuk Kelurahan Karadenan. sebaiknya mencoba menggunakan dana pinjaman modal dari bank untuk pengembangan kelancaran usahanya. Mengingat kebutuhan akan bahan baku dan bumbu-bumbu yang senantiasa dibutuhkan diharapkan dengan dana pinjaman tersebut dapat ditingkatkan pula jumlah dan varietas jenis makanan yang diproduksi. Dengan demikian maka pendapatan yang diperoleh Usaha Kecil Menengah (UKM) kripik Belut Bu Wiji dan Usaha Kerupuk Kelurahan Karadenan pun akan dapat meningkat pula.

3. METODE PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian
Usaha Kecil Menengah kripik belut Bu WIji dan Usaha Kecil Menengah Krupuk di Kelurahan Karadenan.

1.2 Data Penelitian
Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari usaha yang menjadi objek penelitiannya berupa hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada pemilik UKM dan pekerja pada UKM tersebut sehubungan dengan data yang diperlukan dan hasil observasi penulis pada UKM tersebut.

1.3. Metode Pengumpulan Data

1. Pengamatan (observasi) Meninjau dan mempelajari secara langsung UKM Kripik Belut Bu Wiji dan Kerupuk Kelurahan Karadenan agar memperoleh data yang diperlukan sehubungan masalah yang sedang diteliti.
2. Wawancara (interview)
Yaitu menanyakan langsung kepada pemilik UKM Kripik Belut Bu Wiji dan Kerupuk Kelurahan Karadenan dan pihak yang menangani operasi yang berhubungan dengan penulisan ilmiah ini.

Perbaikan Review Jurnal

Tema
Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)

Judul
KAJIAN EFEKTIVITAS MODEL PENUMBUHAN KLASTER BISNIS PENJUALAN UKM BERBASIS AGRIBISNIS

Pengarang
Sri Lestari HS

Tahun
2008

LATAR BELAKANG
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah memberikan kontribusi yang penting dan besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat Indonesia. Karena itu, pemberdayaan dan pengembangan yang berkelanjutan perlu dilakukan terhadap nya agar UKM tidak hanya tumbuh dalam jumlah tetapi juga berkembang dalam kualitas dan daya saing produknya. Berbeda dengan Jaringan Bisnis yang merupakan sistem tertutup yang ditujukan untuk mengembangkan proyek bersama, Klaster bisnis merupakan suatu sistem terbuka yang melibatkan lebih banyak pelaku dan merupakan kelompok perusahaan yang saling terhubung dan berdekatan secara geografis dengan institusiinstitusi terkait dalam suatu bidang tertentu.

RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Apakah model penumbuhan klaster agribisnis selama ini efektif?
Faktor apa saja yang paling dominan dalam klaster ini?

TUJUAN PENELITIAN
1. Mengkaji efektifitas penumbuhan klaster bisnis UKM pada sentra-sentra UKM Kementerian Koperasi dan UKM yang bergerak di sector agribisnis
2. Menetapkan faktor dominan yang mempengaruhi penumbuhan klaster bisnis UKM berbasis agribisnis

METODOLOGI PENELITIAN
1. Kajian menggunakan methode survey dalam kerangka Karakteristik Klaster, indikator Efektivitas Bantuan Pemerintah, komponen penyusun Sub-Sektor Agribisnis dalam menyusun instrumen kajian, serta variabel-variabel pengukuran indikator pertumbuhan klaster dan UKM lainnya. Klaster yang dijadikan sampel dipilih dengan cara purposive.
2. Pengolahan dan analisis data sebagian besar menggunakan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran yang lebih baik dan berguna mengenai indikator yang diamati. Dan sebagian diteruskan dengan metode inferensial seperti Analisis Efektivitas Program, Analisis Diskriminan dan Faktor, dan Chi-square untuk mencari faktor-faktor dominan yang berperan dalam penumbuhan klaster dan hubungan-hubungan antar faktor yang diamati, serta Analisis Project Cycle Management (PCM), dalam pelaksanaan FGD di daerah kajian.

HASIL DAN KESIMPULAN
1. Hasil pengamatan menunjukkan program sentra UKM yang dilaksanakan sejak tahun 2001 tidak efektif dalam menumbuhkan klaster bisnis UKM dibidang agribisnis. Hasil ini diperoleh setelah memperhatikan hanya 9% sentra yang berhasil memiliki ciri klaster secara lengkap.
2. Analisis diskriminan yang dilakukan menunjukkan sentra-sentra yang berhasil menumbuhkan ciri-ciri klaster, menonjol dalam KEBERADAAN KELOMPOK melakukan KOMBINASI SUMBERDAYA DAN KOMPETENSI untuk kepentingan produk sentra, membuat dan berinteraksi dalam INSTITUSI BERSAMA yang dibuat untuk menunjang produksi atau pemasaran produk sentra, biasanya mencapai TAHAPAN PERKEMBANGAN SENTRA yang berkembang dan dewasa, serta mulai melakukan SPESIALISASI dalam menghasilkan produk sentra.

SARAN
Memperbaiki komitmen terhadap visi pengembangan ekonomi nasional jangka panjang melalui pendekatan sentra/klaster dan meletakkan Koperasi dalam posisi yang jelas.

Sabtu, 09 Oktober 2010

PERBAIKAN REVIEW JURNAL

Tema :
Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)

Judul:
Study tentang Perkembangan UKM Keripik Belut Bu Wiji di Daerah Sleman Yogyakarta

Pengarang
M. Santi Pratiwi
Ahmad Zailuddin

Tahun 2006

LATAR BELAKANG
Latar belakang penelitian ini adalah Semakin banyaknya kebutuhan orang membuat orang banyak terinspirasi untuk membuar banyak karya yang unik dan disukai oleh banyak kalangan. Usaha kripik belut Bu wiji ini berdiri kurang lebih sudah 15tahun. Lambat laun usaha keluarga ini berkembang sedikit demi sedikit dan mulai dikenal oleh banyak kalangan. Dan sekarang kripik belut ini sudah mulai disetor ke warung dan swalayan.

RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Bagaimana usaha yang ditempuh hingga sekarang Kripik Belut Bu Wiji dikenal banyak orang?
Bagaimana Buwiji mempertahankan pelanggannya??
Daya tarik apa yang membuat orang memilih untuk menjadi pelanggan Bu Wiji??

Batasan Masalah
Kripik Belut Bu wiji yang berada di Sleman Yogyakarta

TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui usaha apa saja yng bisa membuat usaha ini banyak dikenal orang.
Mengetahui faktor apa saja yang membuat pelanggan tetap setia.

METODOLOGI PENELITIAN
1. Identifikasi Data :
- Wawancara dengan pemilik usaha dan pekerja
- Kuesiner Kritik dan Saran Pelanggan
2. Tahapan penelitian
- Metode angket dan data primer
- Wawancara
3. Variabel Penelitian
- Dependen dan Independen
- Definisi Oprasional : Kepuasan Konsumen dan Kualitas pelayanan
- Variabel yang dikaji adalah variabel kepuasan kerja sebagai variabel independen dan variabel komitmen terhadap usaha menengah ini sebagai variabel independent. Tipe komitmen terhadap usaha menengah terdiri dari komitmen afektif behavioral dan normatif. Variabel kepuasan kerja terdiri dari atas prestasi kerja, penghargaan, pekerjaan, tanggung jawab, kesempatan untuk maju. Sedangkan variabel komitmen pekerja terdiri atas kepedulian dan kebanggaan serta kepedulian pada industri dan lingkungan.

4. Model Koseptual
Faktor-Faktor yang membuat Usaha berkembang:
- Tempat Pendistribusian/Relasi
- Tenaga Kerja
- Promosi
- Kualitas Barang

HASIL DAN KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data dan wawancara, Usaha yang ditempuh Bu Wiji dalam memperkenalkan produknya adalah dengan memberi sample pada saat ada bazar dan pameran di Kelurahan ataupun bazaar-bazar di Kecamatan. Dan mulai menyetor produknya ke warung-warung terdekat. Upaya-upaya kecil yang di tempuh ternyata menghasilkan hasil yang memuaskan. Hingga kini usahanya terus berkembang. Dan pelayanan yang ramah dan rasa yang enak membuat para pelanggan enggan untuk berpindah hati. Tempat pembuatan yang bersih dan tempat pelayanan konsumen yang rapi membuat para pembeli betah berada ditempat ini. Dan apabila pembelian dalam jumlah banyak Bu Wiji akan memberikan banyak diskon. Dan untuk menjaga cita rasa Bu wiji memilih bumbu dari kualitas yang baik dan meraciknya sendiri

SARAN
Sebaiknya untuk kemasan lebih diperhatikan lagi, mungkin dengan kemasan yang lebih dipercantik akan membuat ketertarikan pada konsumen yang lain dan pelanggan akan lebih setia lagi.
Sebaiknya untuk tenaga kerja ditambah dengan mempekerjakan masyarakat sekitar, kaena dari hasil wawancara Buwiji dan suaminya lebih mendominasi pekerjaan.Dengan adanya beberapa pekerja mungkin akan lebih meringankan pekerjaan.

USULAN LANJUTAN
- Penulis diharapkan juga membahas tentang usaha kecil yang berada di dekat wilayah ini.karena di Sekitar wilayah ini banyak sekali UKM yang sedang berkembang.
.

Jumat, 01 Oktober 2010

Review Jurnal


Tema/ Topik :

Obesitas pada Remaja Putri


Judul :

Self Regulated Behaviour Pada Remaja Putri Yang Mengalami Obesitas


Pengarang :

Tri Wulandari dan Zulkaida


Tahun :

2007

Latar Belakang dan Masalah


Masa remaja adalah masa yang menyenangkan namun juga sebagai masa kritis dan sulit, karena merupakan masa transisi atau masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, psikososial. Berkaitan dengan pertumbuhan fisik tersebut bentuk tubuh yang ideal dan wajah yang menarik pasti sangat didambakan oleh setiap orang. Untuk kecenderungan menjadi gemuk atau obesitas, dapat menggangu sebagian anak pada masa puber dan menjadi keprihatinan selama tahun-tahun masa remaja. Dan dampak buruknya akan terlihat pada kesehatan yang kurang baik. Dampak lain obesitas yang sering dilupakan adalah dapat mempengaruhi factor kejiwaan anak, yakni sering merasa kurang percaya diri.3 Faktor penyebab obesitas: faktor fisiologis, faktor psikologis dan faktor kecelakaan.

Rumusan dan batasan masalah
Rumusan:
- Apakah subjek mempunyai niat untuk menurunkan berat badan?
- Adakah usaha yang subjek lakukan untuk menurunkan berat badan?
- Faktor apa saja yang menyebabkan obesitas apada usia muda?


Batasan Masalah:
Remaja putri yang berusia antara 18 sampai 22 tahun yang berjumlah 3 dan mengalami obesitas.


Tujuan Penelitian
- Memperoleh gambaran tentang Self Regulated behaviour pada remaja putri yang mengalami obesitas.
- Mengetahui faktor yang mempengaruhi Self Regulated Behaviour pada subjek yang mengalami obesitas.


Metodologi:
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancra terpimpin (dengan subjek dan significantoter) dan observasi parisipan.

- Variabel : herediter dan nonheriditer
- Data : observasi dan wawancara
- Tahapan Penelitian :Menggunakan tahapan kualitatif


Hasil dan Kesimpulan
Self Regulated Behaviour pada ketiga subjek yang mengalami obesitas terlihat kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari ketiga komponen yang mempengaruhi jika dilihat dari self monitoring/self orservation meskipun ketiga subjek sama-sama menyadari kegemukan pada tubuhnya, tapi mereka sama-sama tidak melakukan monitor diri dengan baik. Ketiga subjek sama-sama menyadari bahwa makanan yang di konsumsi mempengaruhi berat badan, tetapi sebagian besar tidak dapat menginstropeksi dirinya dengan baik atas permasalahan tersebut.Ketiga subjek juga sama-sama melakukan berbagai usaha untuk menurunkan berat badan walau hasilnya tidak begitu kelihatan, hal itu yang membuat mereka lebih cuek dengan berat badannya, karena usaha yang mereka lakukan selama ini tidak membuahkan hasil yang maksimal. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi Self Regulated Behaviour pada subjek yang mengalami obesitas juga terdapat faktor internal dan eksternal turut ambil bagian.

Saran
- Subjek menimbang berat badan secara rutin, agar dapat mengetahui perkembangan naik- turunnya berat badan.
- Mengatur pola makan dan memperbanyak kegiatan yang banyak mengeluarkan keringat seperti memperbanyak olah raga.
- Ketiga subjek harus mempunyai keyakinan, karena itu dapat menjadi pengaruh yang penting dalam reaksi emosi dan dapat menjadi motivasi diri.
-Pada ketiga subjek diharapkan untuk lebih belajar menghargai diri sendiri dan mengembangkan potensi diri.
- Dorongan dan dukungan dari keluarga sangat membantu proses penurunan berat badan.


Usulan Lanjutan
Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian lebih luas dengan membahas juga obesitas pada usia lanjut, karena sangat berkaitan dengan kesehatan, obesitas usia lanjut sangat rentan terhadap penyakit.

Review Jurnal

* Tema/Topik : Perilaku Agresif Polisi
* Judul : Perilaku Agresif Pada Polisi Lalu Lintas Terminal Blok-M Jakarta
* Pengarang : Satria Adjie Pribadi
Dessy Fitrianti
Nabilla Irfani
Quroyzhin Kartika Rini
Anita Zulkaida

* Tahun : 2007

* Latar Belakang dan Masalah :
Salah satu terminal yang padat dan sering digunakan oleh masyarakat Jakarta adalah terminal Blok-M. Terminal Blok-M memiliki tempat yang strategis di Jakarta Selatan.Terminal Blok-M dikelilingi pusat perbelanjaan dan perkantoran. Karena tempatnya sangatlah strategis hingga membuat terminal sangat padat dan menimbulkan ketidak lancaran,hingga menimbulkan ketidaktertibanl lalulintas dan kebisingan. Oleh sebab itu pengelola Blok-M bekerja sama dengan Dinas Lalu Lintas dan Polisi Lalu Lintas setempat. Polisi Lalu Lintas merupakan aparat yang bertugas memberi pelayanan kepada masyarakat untuk menciptakan keamanan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas. Namun dengan segala kondisi yang ada diterminal Blok-M, seperti kepadatan, keruwetan, dan kebisingan sangat mungkin menyebabkan Polisi Lalu Lintas menjadi mudah marah, kesal, frustasi terhadap ketidaktertiban dan ketidaklancaran yang terjadi dimana hal ini merupakan sebab timbulnya perilaku agresif.

* Tujuan Penelitian
- Untuk menjelaskan tentang bentuk-bentuk, factor-faktor penyebab serta dampak perilaku agresif Polisi Lalu Lintas terminal Blok_M terhadap masyarakat pengguna terminal blok-M.

* Metodologi :
1. Data : Study kasus
2. Tahapan Penelitian : Pengambilan data melalui wawancara dengan subjek dan observasi.
3. Metode Penelitian : Pendekatan Kualitatif

* Hasil dan Kesimpulan
Dari data yang telah diperoleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa bentuk agresivitas Polisi Lalu Lintas terminal Blok-M berupa fisik meliputi memukul, menendang body bus, verbal meliputi memaki berteriak kepada supir, nonverbal meliputi memasang wajah tak bersahabat, meniup peluit dengan keras kearah supir, berkacak pinggang dan menghardik. Selain itu, dapat diketahui pula faktor-faktor yang memicu perilaku agresi polisi Lalu Lintas terminal Blok-M, antara lain faktor kemacetan dan kepadatan, ketidaktertiban supir angkutan dalam berlalulintas, maupun kualitas udara. Kemudian dampak dari perilaku agregasif Polisi Lalu Lintas terhadap ketertiban supir angkutan adalah kelancaran dan ketertiban lalulintas disekitar wilayah terminal Blok_M, namun hanya pada saat Polisi Lalu Lintas Terminal Blok-M bertugas. Disamping itu, perilaku agregasi Polisi Lalu Lintas terminal Blok-M berdampak pada timbulnya pandangan negative dan prasangka terhadap polisi Lalu Lintas Polisi Blok-M.

* Saran
Diharapkan Polisi dan Aparat Lalu Lintas di wilayah terminal Blok-M dapat mencari solusi lain dalam menjaga ketertiban dan kelancaran lalulintas Terminal Blok-M tanpa harus melakukan perilaku agresif terhadap supir angkutan dan para pengguna terminal Blok-M.

* Usulan lanjutan
Sebenarnya yang berperilaku agresif tidak hanya Polisi saja tetapi Dinas Lalu Lintas. Jadi Untuk kedepannya dari Dinas Lalu Lintas juga perlu ditinjau.


Review Jurnal Instalasi Genset

1. Tema/Topik : Instalasi Genset

2. Judul : Optimalisasi Pengoperasian Instalasi Dua Genset Pada Gedung Bertingkat Oleh Agung Wahyu Supriyatno,M Subali, Bambang Dwinanto P.(2010)

3. Latar Belakang Masalah

Karena semakin menipisnya sumber energy yang terkandung dalam alam, khususnya bumi Indonesia. Sehingga dengan kondisi demikian umat manusia sudah sepantasnya melakukan suatu tindakan dalam mencari solusi guna mengantisipasi penipisan sumber energy itu sendiri. Batasan masalah yang dingkat adalah mengenai bagaimana cara mengoptimalkan suatu instalasi listrik dengan menggunakan dua genset sebagai sumber energy pembangkitnya, yang kemudian kedua genset tersebut di disinkronisasikan dengan menggunakan Panel Synchronized Genset.Sebagaimana yang digunakan pada instalasi genset Gedung Mabes Polri Jakarta Selatan.

4. Tujuan Penelitian:

- Memperoleh suatu penghematan energi bahan bakar minyak(solar) yang digunakan pada instalasi Genset Mabes Polri.

-

5. Metodologi:

- Variabel

- Data : Tabel Pendistribusian dan table sampel

- Tahapan Penelitian :

Melakukan uji coba dengan membandingkan penggunaan kedua system instalasi dua genset.

- Model Penelitian:

Pendekatan Matematis

6. Hasil dan Kesimpulan:

Dilihat dari sisi pengoptimalisasian dayanya,maka penggunaan system instalasi dua genset dengan masing-masing genset berkapasitas 1250 KVA akan diperoleh suatu peminimalisasian daya terbuang mencapai Sembilan puluh enam persen.

Dengan menggunakan system instalasi dua genset maka akan didapatkan keuntungan optimalisasi baik dalam segi biaya maupun daya dalam penggunaan energy listrik di Lingkungan Mabes POLRI Jakarta Selatan.

7. Saran dan Usulan

- Saran:

Sebaiknya penggunaan tenaga Listrik yang disiang hari benar-benar lebih ditekan lagi, selain lebih menghemat biaya juga bisa membantu Pemerintah dalam mengatasi keterbatasan Sumber Daya.

- Usulan Lanjutan

Penelitian Juga dilakukan di daerah yang yg dekat dengan wisata air terjun, apakah didaerah tersebut menggunakan tenaga listrik dari PLN atau menggunakan jasa PLTA.