THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 13 November 2010

Review Jurnal 2

1. Tema : Peramalan penjualan

2. Judul : Peramalan penjualan pada distro freedom

3. Pengarang : Ferry Ismail Fardiansyah

4. Tahun : 2009

5. Latar belakang :

Dunia usaha pada saat ini telah berkembang pesat berbagai jenis produk berbagai produ telah dikembangkan dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi membei dampak yang pesat didunia usaha dan perekonomian Indonesia, maka setiap perusahaan harus waspada dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu keputusan yang dapat memecahkan masalah tersebut yang biasanya diambil dari berbagai alternative pilihan yang ada.

Dalam penjualan digunakan sebagai pedoman untuk memperkirakan berapa jumlah unit atau barang yang berhasil untuk dijual. Peramalan penjualan produk dan jasa diwaktu mendatang dan bagian-bagian sangat penting dalam perencanaan dan pengawasan produksi di perusahaan. Oleh karena itu kesinambungan perusahaan akan terjamin apabila fungsi penjualan yang dicapai dapat dilaksanakan dengan baik dan persediaan harus dirancang untuk dapat secara tepat melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan adanya kesalahan-kesalahan dalam penulisan ilmiah ini. Penulis tertarik untuk menulis dengan judul “ Peramalan Penjulan pada distro Freedom Jakarta.

6. Rumusan dan Batasan Masalah

- Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis merumuskan masalah yaitu sebagai berikut :

Bagaimana prospek penjualan distro freedom pada bulan mei 2009?

Batasan Masalah

Peramalan terhadap penjualan produk distro freedom yang beralamatkan di Jalan Mayjend Sutoyo Zona merah lantai 3A PGC Jakarta Timur pada bulan Maret 2008-April 2009.

7. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peramalan penjualan yang akan dicapai oleh perusahaan pada bulan maret 2008-April 2009 dan untuk mengetahui besarnya perbedaan antara ramalan dan data penjualan sebenarnya.

8. Metode Penelitian

1. Objek Penelitian : Distro Freedom

2. Data/Variabel : Data yang digunakan adalah data sekunder perusahaan berupa data penjualan barang selama 14 bulan ( maret 2008-april 2009).

3. Metode pengumpulan data/variable

a. Metode Survei

Penulis langsung dating ke distro untuk memperoleh data-data perusahaan yang dibutuhkan untuk penelitian ini.

b. Wawancara

Penulis melakukan wawancara langsung dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pemilik untuk mendapatkan data.

4. Alat analisis yang digunakan

a. Analisis Deskriptif

Yaitu menganalisis peramalan dengan cara mengdeskriptifkannya melalui penggunaan table dan grafik.

b. Analisis Kuantitatif

Ø Metode Moving Average

Jumlah Penjualan pada N periode terakhir

MA =

Jumlah Periode

Ø Metode Weighted Moving Average (WMA)

WMA = (A * n) + (B * n-1) + (C * n-2) + ...

Keterangan :

A = bobot terbesar

B = bobot terbesar kedua

C = bobot terbesar ketiga, dst.

n = data periode terakhir

n-1 = data satu periode sebelum periode terakhir

n-2 = data dua periode sebelum periode terakhir

Ø Kesalahan Peramalan

MAD = Kesalahan Peramalan

N-n

Keterangan =

N = jumlah data penjualan

n = data periode terakhir

9. Hasil dan Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai peramalan penjualan pada distro freedom peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

ð berdasarkan perhitungan peramalan dengan menggunakan metode moving average (MA) 3 bulan maka penjualan bulan Mei 2009 sebesar 271 dan MAD sebesar 91,28. Dan berdasarkan perhitungan peramalan dengan menggunakan metode Weight Moving Average (WMA) 3 bulan dengan bobot 50%, 30% dan 20% maka penjualan untuk bulan mei 2009 sebesar 261,6 dan MAD sebesar 84,48.

10. Saran

Setelah meneliti dan mengambil kesimpulan dari penelitaan peramalan penjualan distro freedom, peneliti mencoba untuk memberikan saran kepada pemilik distro freedom sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitasa dan kelangsungan hidup distro freedom sebagai berikut :

Ø Disarankan agar distro freedom dapat memisahkan data penjualan menurut jenis barang yang diual. Dan agar dapat dilihat jenis barang apa-apa yang cukup diminati oleh para konsumen, sehingga dapat ditingkatkan lagi persediaannya serta jumlahnya untuk dijual

Saran lanjutan

Sebaiknya Penulis metode alat analisisnya tidak hanya menggunakan menggunakan metode Ma dan WMA tetapi dengan metode Single Exponential Smoothing juga. Dengan begitu akan lebih terlihat jelas dengan metode mana yang lebih tepat untuk perusahaan Distro Freedom dalam membuat perkiraan.

Kamis, 11 November 2010

Review Jurnal 1

1. Tema : Peramalan Penjualan

2. Judul : “ Analisa Peramalan Penjualan Pakaian pada CV. Alience “

3. Pengarang : Apriliana Tri Rahmadi

4. Tahun : 2009

5. Latar Belakang :

Seiring pesatnya perkembangan zaman ditambah lagi dengan perekonomian Indonesia yang tidak menentu membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat , terlebih lagi perusaan yang bergerak di pakaian, salah satu diantaranya adalah CV ALIENCE yang bergerak di bidang pembuatan pakaian khususnya kaos oblong. Perusahaan harus membuat keputusan yang tepat dalam menentukan kebijakan perusahaan dalam penjualan. Untuk dapat mengambil keputusan tersebut, maka diperlukan suatu perencanaan yang matang agar agar tujuan yang lebih ditetapkan dapat tercapai.

Peramalan penjualan dilakukan dengan memanfaatkan berbagai teknik forecasting, termasuk pengecekan apakah teknik yang dipergunakan dapat dipertanggung jawabkan atau tidak. Dengan mengumpilkan, menggunakan dan menganalisa data-data histories serta menginterprestasikan peristiwa-peristiwa dimasa mendatang, maka peramalan penjualan dapat dibuat. Pada perusahaan kalaupun peramalan penjualan bahkan sangat membantu perencanaan yang menyeluruh (over all planning). Untuk itu dilakukan peramlan yang dapat membantu yang tepat sangatlah penting, oleh karena itu perusahaan memilih metode yang mencantumkan keesalahan peramalan.

6. Rumusan Masalah

Bagaimana penjualan pada CV. ALIENCE untuk masa 3 bulan dan 5 bulan mendatang.

Batasan Masalah

Dalam penulisan ini ilmiah ini, penulis hanya menganalisis penjualan pakaian dan difokuskan pada jenis kaos pada CV. ALIENCE periode yang akan datang dan menggunakan data penjualan bulan November 2007 sampai dengan oktober 2008. dengan menggunakan metode Moving Average ( Rata-rata bergerak).

7. Tujuan Penelitian

Untuk menghitung dan menganalisis peramalan penjualan pakaian CV. Alience dalam rata-rata bergerak 3 bulan dan 5 bulan sebagai ramalan untuk periode berikutnya.

8. Metodologi Penelitian

  • Data atau variable yang digunakan
    • Data Primer

Data mengenai objek penelitian yang langsung didapat dari perusahaan/ wawancara langsung terhadap pihak perusahaan.

o Data Sekunder

Data yang diperoleh dengan cara meminta dokumen atau laporan penjualan yang bersumber dari pihak perusahaan.

  • Metodologi pengumpulan data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ilmiah ini penulis menggunakan metode:

o Obserasi

Metode yang digunakan penulis secara langsung yaitu dengan mendatangi CV. ALIENCE yang berlokasi di Bogor untuk meminta data atau informasi yang dibutuhkan oleh penulis dan merencanakan penjualan di bulan yang akan datang.

o Interview

Penulis mewawancarai langsung pemilik CV. Alience supaya mendapatkan data penjualan yang akurat.

o Study pustaka

Membaca dan mempelajari buku-buku dan sumber-sumber bacaan lainnya, baik didalam maupun diluar perkuliahan yang berhubungan dengan masalah peramalan.

  • Model konsep

v Moving Average

Rumusan sederhana

Ft = Xt1+Xt2+…+Xn

N

Keterangan:

Ft+1 = Ramalan untuk waktu t+1

Xt = Nilai akurat untuk waktu t

N = JUmlah nilai yang dimasukkan dalam rata-rata


v Pengawasan Peramalan

Ø Kesalahan Absolut rata-rata

AAE = Σ kesalahan Absolut

N

Keterangan:

AAE : Average Absolut Error

N : Banyaknya waktu data dari kesalahan

Ø Kesalahan Kuadrat

SE = Σ Kesalahan Kuadrat

N

Keterangan :

SE : Squared Error

N : Banyaknya waktu data dari kesalahan

9. Hasil dan Kesimpulan

Dari penjualan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, penulis mengambil kesimpulan bahwa dalam peramalan penjualan kaos pada CV. ALIENCE dengan menggunakan metode Moving Average dengan rata-rata bergerak 3 bulan dapat dihitung dari rata-rata penjualan periode 1,2,3 untuk peramlan periode 4 dan rat-rata bergerak 5 bulan dan dihitung dari rata-rata penjualan periode 1,2,3,4,5 untuk untuk peramlan periode 6. DEngan adanya peramalan, perusahaan dapat melaksanakan kebijakan-kebijakan yang dilakukan dengan memanfaatkan berbagai teknik peramalan.

10. Saran

Dengan mepertimbangkan hasil perhitungan dan kesimpulan diatas menyarankan sebaiknya CV. ALIENCE dalam meramalkan penjulan menggunakan metode Moving Average dengan rata-rata bergerak 3bulan, sebagai dasar perencanaan kegiatan-kegiatanusaha yang akan dilakukan dengan pencapaian hasil peramalan yang optimal dan perusahaan harus memperluas daerah pemasaran dan memperbaiki pelayanan terhadapm konsumen.

Senin, 01 November 2010

Review Jurnal 3

Tema

Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)


Judul

KAJIAN EFEKTIVITAS MODEL PENUMBUHAN KLASTER BISNIS PENJUALAN UKM BERBASIS AGRIBISNIS


Pengarang

Sri Lestari HS


Tahun

2008


LATAR BELAKANG

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah memberikan kontribusi yang penting dan besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat Indonesia. Karena itu, pemberdayaan dan pengembangan yang berkelanjutan perlu dilakukan terhadap nya agar UKM tidak hanya tumbuh dalam jumlah tetapi juga berkembang dalam kualitas dan daya saing produknya. Berbeda dengan Jaringan Bisnis yang merupakan sistem tertutup yang ditujukan untuk mengembangkan proyek bersama, Klaster bisnis merupakan suatu sistem terbuka yang melibatkan lebih banyak pelaku dan merupakan kelompok perusahaan yang saling terhubung dan berdekatan secara geografis dengan institusi-institusi terkait dalam suatu bidang tertentu.


RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH

Apakah model penumbuhan klaster agribisnis selama ini efektif?

Faktor apa saja yang paling dominan dalam klaster ini?


TUJUAN PENELITIAN


1. Mengkaji efektifitas penumbuhan klaster bisnis UKM pada sentra-sentra UKM Kementerian Koperasi dan UKM yang bergerak di sector agribisnis

2. Menetapkan faktor dominan yang mempengaruhi penumbuhan klaster bisnis UKM berbasis agribisnis


METODOLOGI PENELITIAN

1.Indentifikasi data-wawancara sumber dana dalam bisnis klaster-wawancara kepada pemerintah setempat bagaimana cuaca dilingkungan setempat di daerah Agribisnis

2.Tahapan Penilitian- Kajian menggunakan methode survey dalam kerangka Karakteristik Klaster, indikator Efektivitas Bantuan Pemerintah, komponen penyusun Sub-Sektor Agribisnis dalam menyusun instrumen kajian, serta variabel-variabel pengukuran indikator pertumbuhan klaster dan UKM lainnya. Klaster yang dijadikan sampel dipilih dengan cara purposive.- Pengolahan dan analisis data sebagian besar menggunakan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran yang lebih baik dan berguna mengenai indikator yang diamati. Dan sebagian diteruskan dengan metode inferensial seperti Analisis Efektivitas Program, Analisis Diskriminan dan Faktor, dan Chi-square untuk mencari faktor-faktor dominan yang berperan dalam penumbuhan klaster dan hubungan-hubungan antar faktor yang diamati, serta Analisis Project Cycle Management (PCM), dalam pelaksanaan FGD di daerah kajian.

3.Variabel Penelitian

- Dependen dan Independen

- Definisi Oprasional :

Kualitas dalam Agribisnis dan bagaimana pemerintah daerah mengatur bisnis tersebut.

4. Model Konsep

-pemerintah daerah yang saling bekerjasama dengan masyarakat(X'1)

-masyarakat yang peduli lingkungan (X'2)

-lingkungan yang ekosistem (X'3)

-tumbuhan yang berkualitas (X'4)

dalam model ini memakai konsep nilai analisi penjumlahan dari X'1 s/d X'4 dimana menghasilkan kajian yang efektif dalam penumbuhan klaster bisnis penjualan ukm berbasis agribisnis.


Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Keterangan:

a = konstanta
b1 = koefisien x
b2 = koefisien X2
b3 = koefisien X3
b4 = koefisien X4

X1 = pemerintah daerah yang saling bekerjasama dengan masyarakat
X2 = masyarakat yang peduli lingkungan

X3 = lingkungan yang ekosistem

X4 = tumbuhan yang berkualitas


Model Chi Square

yaitu uji hipotesa perbandingan frekuensi objektif dengan frekuensi harapan dengan perhitungan matematis dengan menggunakan chi square

x2 hitung = ∑ (Fo - Fe)2
Fe



HASIL DAN KESIMPULAN

1. Hasil pengamatan menunjukkan program sentra UKM yang dilaksanakan sejak tahun 2001 tidak efektif dalam menumbuhkan klaster bisnis UKM dibidang agribisnis. Hasil ini diperoleh setelah memperhatikan hanya 9% sentra yang berhasil memiliki ciri klaster secara lengkap.

2. Analisis diskriminan yang dilakukan menunjukkan sentra-sentra yang berhasil menumbuhkan ciri-ciri klaster, menonjol dalam KEBERADAAN KELOMPOK melakukan KOMBINASI SUMBERDAYA DAN KOMPETENSI untuk kepentingan produk sentra, membuat dan berinteraksi dalam INSTITUSI BERSAMA yang dibuat untuk menunjang produksi atau pemasaran produk sentra, biasanya mencapai TAHAPAN PERKEMBANGAN SENTRA yang berkembang dan dewasa, serta mulai melakukan SPESIALISASI dalam menghasilkan produk sentra.


SARAN

Memperbaiki komitmen terhadap visi pengembangan ekonomi nasional jangka panjang melalui pendekatan sentra/klaster dan meletakkan Koperasi dalam posisi yang jelas.

Review Jurnal 2

Tema :

Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)


Judul:

Study tentang Perkembangan UKM Keripik Belut Bu Wiji di Daerah Sleman Yogyakarta


Pengarang

M. Santi Pratiwi

Ahmad Zailuddin


Tahun

2006


LATAR BELAKANG

Latar belakang penelitian ini adalah Semakin banyaknya kebutuhan orang membuat orang banyak terinspirasi untuk membuar banyak karya yang unik dan disukai oleh banyak kalangan. Usaha kripik belut Bu wiji ini berdiri kurang lebih sudah 15tahun. Lambat laun usaha keluarga ini berkembang sedikit demi sedikit dan mulai dikenal oleh banyak kalangan. Dan sekarang kripik belut ini sudah mulai disetor ke warung dan swalayan.


RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH

-Bagaimana usaha yang ditempuh hingga sekarang Kripik Belut Bu Wiji dikenal banyak orang?

-Bagaimana Buwiji mempertahankan pelanggannya??

-Daya tarik apa yang membuat orang memilih untuk menjadi pelanggan Bu Wiji??


Batasan MasalahKripik Belut Bu wiji yang berada di Sleman Yogyakarta


TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui usaha apa saja yng bisa membuat usaha ini banyak dikenal orang.

Mengetahui faktor apa saja yang membuat pelanggan tetap setia.


METODOLOGI PENELITIAN

1. Identifikasi Data :

- Wawancara dengan pemilik usaha dan pekerja

- Kuesiner Kritik dan Saran Pelanggan


2. Tahapan penelitian

- Metode angket dan data primer

- Wawancara


3. Variabel Penelitian

- Dependen dan Independen

- Definisi Oprasional : Kepuasan Konsumen dan Kualitas pelayanan

- Variabel yang dikaji adalah variabel kepuasan kerja sebagai variabel independen dan variabel komitmen terhadap usaha menengah ini sebagai variabel independent. Tipe komitmen terhadap usaha menengah terdiri dari komitmen afektif behavioral dan normatif. Variabel kepuasan kerja terdiri dari atas prestasi kerja, penghargaan, pekerjaan, tanggung jawab, kesempatan untuk maju. Sedangkan variabel komitmen pekerja terdiri atas kepedulian dan kebanggaan serta kepedulian pada industri dan lingkungan.


4. Model KoseptualFaktor-Faktor yang membuat Usaha berkembang:- Tempat Pendistribusian/Relasi- Kepercayaan konsumen- Promosi- Kualitas Barang

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Keterangan:

a = konstanta
b1 = koefisien x
b2 = koefisien X2
b3 = koefisien X3
b4 = koefisien X4

X1 = Tem pat Pendistribusian/Relasi
X2 = Kepercayaan Konsumen
X3 = Promosi
X4 = Kualitas barang

Uji Validitas
Hasil uji validitas kuesioner X1, X2, X3, X4 dan Y menunjukkan semua item memiliki r-hitung lebih besar dari r-tabel sehingga dinyatakan valid.

Uji Realibilitas
Hasil uji reliabilitas menunjukkan ( X1, X2,X3,X4 dan Y) memiliki r alpha lebih besar dari r-tabel sehingga kuesioner yang disusun variable-variabel tersebut reliable.


HASIL DAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa data dan wawancara, Usaha yang ditempuh Bu Wiji dalam memperkenalkan produknya adalah dengan memberi sample pada saat ada bazar dan pameran di Kelurahan ataupun bazaar-bazar di Kecamatan. Dan mulai menyetor produknya ke warung-warung terdekat. Upaya-upaya kecil yang di tempuh ternyata menghasilkan hasil yang memuaskan. Hingga kini usahanya terus berkembang. Dan pelayanan yang ramah dan rasa yang enak membuat para pelanggan enggan untuk berpindah hati. Tempat pembuatan yang bersih dan tempat pelayanan konsumen yang rapi membuat para pembeli betah berada ditempat ini. Dan apabila pembelian dalam jumlah banyak Bu Wiji akan memberikan banyak diskon. Dan untuk menjaga cita rasa Bu wiji memilih bumbu dari kualitas yang baik dan meraciknya sendiri


SARAN

Sebaiknya untuk kemasan lebih diperhatikan lagi, mungkin dengan kemasan yang lebih dipercantik akan membuat ketertarikan pada konsumen yang lain dan pelanggan akan lebih setia lagi.Sebaiknya untuk tenaga kerja ditambah dengan mempekerjakan masyarakat sekitar, kaena dari hasil wawancara Buwiji dan suaminya lebih mendominasi pekerjaan.Dengan adanya beberapa pekerja mungkin akan lebih meringankan pekerjaan.


USULAN LANJUTAN

- Penulis diharapkan juga membahas tentang usaha kecil yang berada di dekat wilayah ini.karena di Sekitar wilayah ini banyak sekali UKM yang sedang berkembang.

Review Jurnal 1

Tema

Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)


Judul

”STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH INDUSTRI KERUPUK DI KELURAHAN KARADENAN ”


Pengarang

Budi SetiawanDasmasyah AdyasTahun2008


LATAR BELAKANG

Usaha Kecil Menengah untuk Industri kerupuk adalah salah satu jenis karya orang-orang desa Karadenan sejak tahun 1960, perusahaan ini telah dikelola dari generasi ke generasi sebagai warisan turun temurun. Kerupuk hampir menjadi makanan sehari-hari. Sehingga banyak pabrik yang berlomba-lomba untuk memproduksinya. Persaingan sudah menjadi hal biasa pada kondisi seperti sekarang. Sehingga banyak pihak yang ingin produknya paling dikenal.


RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH

- Strategi apa yang digunakan untuk mempertahankan pelanggannya??- Strategi apa yang digunakan dalam pemasaran kerupuk??Batasan masalah : UKM industri kerupuk di kelurahan Karadenan


TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui strategi pemasaran kerupuk di kelurahan Karadenan.Mengetahui cara industri kerupuk ini memelihara pelanggannya .


METODOLOGI PENELITIAN

1. Identifikasi Data :- Wawancara dengan pemilik usaha dan pekerja- Kuesioner

2. Tahapan penelitian- Metode angket dan data primer- Wawancara

3. Variabel Penelitian- Dependent dan Independent- Definisi Oprasional : Kepuasan Konsumen dan Kualitas pelayanan

4. Model Koseptual

Faktor-Faktor yang membuat Usaha berkembang:

- Tem pat Pendistribusian/Relasi (X'1)

- Tenaga Kerja (X'2)- Promosi (X'3)

- Kualitas Barang (X'4)


sistem model ini adalah sesuai kegiatan industri dalam mencapai kemajuan dalam berkembang dimasyarkat dan diterima sebagai produsen yang mendapat kepuasan konsumen danadalam layananya memberikan yang terbaik.(Y) sebagai usaha berkembang hasil dari penjumlahan dari X'1, X'2, X'3 dan X'4.

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4


Keterangan:
a = konstanta
b1 = koefisien x
b2 = koefisien X2
b3 = koefisien X3
b4 = koefisien X4

X1 = Tem pat Pendistribusian/Relasi
X2 = Tenaga Kerja
X3 = Promosi
X4 = Kualitas barang


HASIL DAN KESIMPULAN

Strategi produk dilakukan melalui produksi kerupuk dengan rasa, bentuk, dan warna yang khas, mempertahankan positioning produk yang telah melekat erat di benak pelanggan/konsumen, serta melakukan diferensiasi produk.Strategi harga dilakukan melalui penetapan standard markup pricing ± 20% untuk produk baru dan 15 - 18% untuk produk rutin. Fleksibilitas harga jual menjadi hal yang sering harus dilakukan dalam menghadapi kondisi pasarStrategi distribusi dilakukan dengan menggunakan saluran distribusi berganda, yaitu selain memasarkan langsung kepada distributor, juga mengunakan tenaga para tengkulak/sales, sehingga cakupan distribusi produk dapat lebih luas.Strategi promosi dilakukan secara informal dari individu yang satu ke individu lainnya (person to person promotion). Selain itu telah terdapat UKM yang telah memanfaatkan salah satu ketersediaan media promosi.


SARAN

Gunakanlah lembaran identitas sederhana pada tiap kemasan produk, berupa sepotong kertas kecil yang telah diberikan nama UKM dan disisipkan pada kemasan.Jalin kemitraan dengan pengusaha menengah dan besar, yang bergerak di bidang usaha restoran atau rumah makan.Perlunya partisipasi aktif dari pemerintah dan berbagai lembaga terkait, untuk dapat membantu memfasilitasi perluasan dan peningkatan pemasaran produk. Namun tidak hanya pada masalah pemasaran, Pemerintah juga perlu memberikan berbagai dukungan dan bantuan di bidang lainnya, seperti permodalan; SDM; teknologi; dan lain sebagainya.

PERBAIKAN REVIEW JURNAL

Tema
Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)

Judul
”STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH INDUSTRI KERUPUK DI KELURAHAN KARADENAN ”

Pengarang
Budi Setiawan
Dasmasyah Adyas

Tahun
2008

LATAR BELAKANG
Usaha Kecil Menengah untuk Industri kerupuk adalah salah satu jenis karya orang-orang desa Karadenan sejak tahun 1960, perusahaan ini telah dikelola dari generasi ke generasi sebagai warisan turun temurun. Kerupuk hampir menjadi makanan sehari-hari. Sehingga banyak pabrik yang berlomba-lomba untuk memproduksinya. Persaingan sudah menjadi hal biasa pada kondisi seperti sekarang. Sehingga banyak pihak yang ingin produknya paling dikenal.

RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
- Strategi apa yang digunakan untuk mempertahankan pelanggannya??
- Strategi apa yang digunakan dalam pemasaran kerupuk??

Batasan masalah : UKM industri kerupuk di kelurahan Karadenan

TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui strategi pemasaran kerupuk di kelurahan Karadenan.
Mengetahui cara industri kerupuk ini memelihara pelanggannya .

METODOLOGI PENELITIAN
1. Identifikasi Data :
- Wawancara dengan pemilik usaha dan pekerja
- Kuesioner
2. Tahapan penelitian
- Metode angket dan data primer
- Wawancara
3. Variabel Penelitian
- Dependent dan Independent
- Definisi Oprasional : Kepuasan Konsumen dan Kualitas pelayanan


4. Model Koseptual
Faktor-Faktor yang membuat Usaha berkembang:
- Tempat Pendistribusian/Relasi (X'1)
- Tenaga Kerja (X'2)
- Promosi (X'3)
- Kualitas Barang (X'4)
sistem model ini adalah sesuai kegiatan industri dalam mencapai kemajuan dalam berkembang dimasyarkat dan diterima sebagai produsen yang mendapat kepuasan konsumen danadalam layananya memberikan yang terbaik.

(Y) sebagai usaha berkembang hasil dari penjumlahan dari X'1, X'2, X'3 dan X'4.


HASIL DAN KESIMPULAN
Strategi produk dilakukan melalui produksi kerupuk dengan rasa, bentuk, dan warna yang khas, mempertahankan positioning produk yang telah melekat erat di benak pelanggan/konsumen, serta melakukan diferensiasi produk.
Strategi harga dilakukan melalui penetapan standard markup pricing ± 20% untuk produk baru dan 15 - 18% untuk produk rutin. Fleksibilitas harga jual menjadi hal yang sering harus dilakukan dalam menghadapi kondisi pasar
Strategi distribusi dilakukan dengan menggunakan saluran distribusi berganda, yaitu selain memasarkan langsung kepada distributor, juga mengunakan tenaga para tengkulak/sales, sehingga cakupan distribusi produk dapat lebih luas.
Strategi promosi dilakukan secara informal dari individu yang satu ke individu lainnya (person to person promotion). Selain itu telah terdapat UKM yang telah memanfaatkan salah satu ketersediaan media promosi.

SARAN
Gunakanlah lembaran identitas sederhana pada tiap kemasan produk, berupa sepotong kertas kecil yang telah diberikan nama UKM dan disisipkan pada kemasan.
Jalin kemitraan dengan pengusaha menengah dan besar, yang bergerak di bidang usaha restoran atau rumah makan.
Perlunya partisipasi aktif dari pemerintah dan berbagai lembaga terkait, untuk dapat membantu memfasilitasi perluasan dan peningkatan pemasaran produk. Namun tidak hanya pada masalah pemasaran, Pemerintah juga perlu memberikan berbagai dukungan dan bantuan di bidang lainnya, seperti permodalan; SDM; teknologi; dan lain sebagainya.

PERBAIKAN REVIEW JURNAL

Tema
Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)

Judul
KAJIAN EFEKTIVITAS MODEL PENUMBUHAN KLASTER BISNIS PENJUALAN UKM BERBASIS AGRIBISNIS

Pengarang
Sri Lestari HS

Tahun
2008

LATAR BELAKANG
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah memberikan kontribusi yang penting dan besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat Indonesia. Karena itu, pemberdayaan dan pengembangan yang berkelanjutan perlu dilakukan terhadap nya agar UKM tidak hanya tumbuh dalam jumlah tetapi juga berkembang dalam kualitas dan daya saing produknya. Berbeda dengan Jaringan Bisnis yang merupakan sistem tertutup yang ditujukan untuk mengembangkan proyek bersama, Klaster bisnis merupakan suatu sistem terbuka yang melibatkan lebih banyak pelaku dan merupakan kelompok perusahaan yang saling terhubung dan berdekatan secara geografis dengan institusi-institusi terkait dalam suatu bidang tertentu.

RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Apakah model penumbuhan klaster agribisnis selama ini efektif?
Faktor apa saja yang paling dominan dalam klaster ini?

TUJUAN PENELITIAN
1. Mengkaji efektifitas penumbuhan klaster bisnis UKM pada sentra-sentra UKM Kementerian Koperasi dan UKM yang bergerak di sector agribisnis
2. Menetapkan faktor dominan yang mempengaruhi penumbuhan klaster bisnis UKM berbasis agribisnis

METODOLOGI PENELITIAN

1.Indentifikasi data
-wawancara sumber dana dalam bisnis klaster
-wawancara kepada pemerintah setempat bagaimana cuaca dilingkungan setempat di daerah Agribisnis

2.Tahapan Penilitian
- Kajian menggunakan methode survey dalam kerangka Karakteristik Klaster, indikator Efektivitas Bantuan Pemerintah, komponen penyusun Sub-Sektor Agribisnis dalam menyusun instrumen kajian, serta variabel-variabel pengukuran indikator pertumbuhan klaster dan UKM lainnya. Klaster yang dijadikan sampel dipilih dengan cara purposive.
- Pengolahan dan analisis data sebagian besar menggunakan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran yang lebih baik dan berguna mengenai indikator yang diamati. Dan sebagian diteruskan dengan metode inferensial seperti Analisis Efektivitas Program, Analisis Diskriminan dan Faktor, dan Chi-square untuk mencari faktor-faktor dominan yang berperan dalam penumbuhan klaster dan hubungan-hubungan antar faktor yang diamati, serta Analisis Project Cycle Management (PCM), dalam pelaksanaan FGD di daerah kajian.
3.Variabel Penelitian
- Dependen dan Independen
- Definisi Oprasional : Kualitas dalam Agribisnis dan bagaimana pemerintah daerah mengatur bisnis tersebut.
4. Model Konsep
-pemerintah daerah yang saling bekerjasama dengan masyarakat (X'1)
-masyarakat yang peduli lingkungan (X'2)
-lingkungan yang ekosistem (X'3)
-tumbuhan yang berkualitas (X'4)
dalam model ini memakai konsep nilai analisi penjumlahan dari X'1 s/d X'4 dimana menghasilkan kajian yang efektif dalam penumbuhan klaster bisnis penjualan ukm berbasis agribisnis.


HASIL DAN KESIMPULAN
1. Hasil pengamatan menunjukkan program sentra UKM yang dilaksanakan sejak tahun 2001 tidak efektif dalam menumbuhkan klaster bisnis UKM dibidang agribisnis. Hasil ini diperoleh setelah memperhatikan hanya 9% sentra yang berhasil memiliki ciri klaster secara lengkap.
2. Analisis diskriminan yang dilakukan menunjukkan sentra-sentra yang berhasil menumbuhkan ciri-ciri klaster, menonjol dalam KEBERADAAN KELOMPOK melakukan KOMBINASI SUMBERDAYA DAN KOMPETENSI untuk kepentingan produk sentra, membuat dan berinteraksi dalam INSTITUSI BERSAMA yang dibuat untuk menunjang produksi atau pemasaran produk sentra, biasanya mencapai TAHAPAN PERKEMBANGAN SENTRA yang berkembang dan dewasa, serta mulai melakukan SPESIALISASI dalam menghasilkan produk sentra.

SARAN
Memperbaiki komitmen terhadap visi pengembangan ekonomi nasional jangka panjang melalui pendekatan sentra/klaster dan meletakkan Koperasi dalam posisi yang jelas.